Blogger Widgets JOKO DWI PURWANTO

Senin, 21 Agustus 2017

Liverpool Career Episode 3: Winter Transfer Window

 Jendela transfer musim dingin resmi dibuka seiring dengan bergantinya tahun di kalender. Klub-klub pun mulai memikirkan siapa-siapa saja yang akan mereka incar untuk menambal kelemahan di setengah perjalanan kompetisi. Tidak terkecuali Liverpool, tim yang saya latih. Saya telah mengantongi beberapa nama yang sudah masuk dalam list belanja saya.

 Pembelian pertama pada transfer musim dingin ini adalah Matthijs de Ligt, bek muda berbakat yang berasal dari klub Ajax ini ditebus dengan mahar 7.22 juta pound. Dia bersama Joe Gomez diharapkan bisa menjadi andalan lini belakang Liverpool di masa yang akan datang. Kemampuannya mem- build up serangan dari belakang lah yang membuat saya memutuskan untuk mendatangkannya ke Anfield. Pemain kedua yang saya datangkan adalah Tobias Svendsen. Winger berusia 17 tahun ini didatangkan dari klub Molde FK dengan mahar sebesar 500 ribu pound plus bonus yang mencapai 100 ribu pound. Dia juga saya proyeksikan untuk masa depan, saya harap dia bisa menembus skuad inti The Reds kelak. Sementara dia akan bermain di bawah asuhan Steven Gerrard di Liverpool u-18. Selain ada pemain yang masuk, ada juga pemain yang keluar. Salah satunya adalah James Milner, gelandang senior yang sebenarnya bagus tapi kurang mendapatkan kesempatan bermain. Ia memang sudah mengeluhkan tentang minimnya jam bermain. Tanpa pikir panjang, saya pun memasukannya ke daftar jual saya. Dan langsung saja ada tawaran senilai 8 juta pound dari salah satu rival di Premier League, yaitu Arsenal. Dan akhirnya Milner pun pindah dari kota pelabuhan menuju utara ibukota. Dan untuk mengisi pos yang ditinggalkan oleh Milner, The Reds memanggil kembali pemain yang dipinjamkan ke klub AC Horsens, Allan. Gelandang asal Brazil ini akan melapis lini tengah Liverpool yang diisi oleh Jordan Henderson, Emre Can dan Georginio Wijnaldum.


Transfer In

Matthijs de Ligt

Tobias Svendsen


Allan (Return from loan)


Transfer Out

James Milner

 Pertandingan pertama Liverpool di tahun 2017 cukup berat, karena akan menghadapi Arsenal. The Gunners yang menempati peringkat keempat hanya berselisih 4 poin dari Liverpool yang berada di tangga kedua klasemen. The Reds butuh kemenangan untuk menjauh dari rival di bawahnya dan memperkecil jarak dengan pemuncak klasemen, Manchester City. Bermain di depan lebih dari 50 ribu suporter yang memenuhi Anfield Stadium, Liverpool bermain cukup dominan dan berhasil 'menekuk' Arsenal dengan skor 3-0. Gol-gol The Reds diciptakan oleh Adam Lallana pada akhir babak pertama, dan brace dari Daniel Sturridge pada menit 79 dan 92. Penguasaan bola memang seimbang 50%-50%, namun untuk urusan total shots Liverpool unggul dengan total 23 kali tembakan sementara Arsenal hanya 13 tembakan.

 Selang beberapa hari, Liverpool harus menjalani laga melawan Wigan Athletic pada lanjutan FA Cup. Menurunkan sebagian besar skuad lapis kedua, The Reds tetap berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-0. Kedua gol dicetak oleh striker belia Inggris yang didatangkan awal musim dari Chelsea, Dominic Solanke.Di pertandingan ini dua pemain anyar Liverpool, de Ligt dan Svendsen menjalani debutnya. Dan dari hasil pengundian, Liverpool akan bertemu pemenang antara Leeds United dan Aston Villa. Tak ada waktu lama untuk istirahat, karena Liverpool harus menghadapi West Ham pada leg pertama Semifinal Piala Liga. Beberapa pemain yang diistirahatkan saat melawan Wigan kembali tampil pada pertandingan ini. The Reds berhasil menaklukan The Hammers di kandangnya dengan skor tipis 2-1. Gol Liverpool dicetak oleh Mohamed Salah dan Philippe Coutinho, sedangkan satu-satunya gol West Ham dicetak oleh Javier "Chicarito" Hernandez.

 Pada laga-laga selanjutnya Liverpool melanjutkan tren positifnya di Premier League, The Reds berhasil mengalahkan Huddersfield Town dengan skor 4-1, West Ham denganskor 1-0, Watford dengan skor 2-1. Lalu pada ajang Piala Liga, Liverpool berhasil menang tipis 1-0 atas West Ham pada leg kedua. Liverpool berhak melangkah ke babak final dan akan menghadapi Manchester United. Sementara pada babak lanjutan FA Cup, The Reds harus bertandang ke Villa Park kandang Aston Villa. Sebenarnya Liverpool menguasai jalannya pertandingan, namun karena terlalu asyik menyerang, lini pertahanan Liverpool dikejutkan oleh gol dari Jonathan Kodjia pada menit ke-86. Dan Liverpool pun harus tersingkir dari FA Cup yang baru memasuki putaran keempat.

Hasil lengkap Liverpool bulan Januari


 Pada lanjutan bursa transfer, Liverpool berhasil menambah koleksi pemain mudanya. Satu pemain didatangkan dari Feyenoord. Tyrell Malacia, bek kiri berusia 17 tahun berhasil berlabuh di Anfield Stadium dengan biaya transfer sebesar 4.8 juta pound. Dan dia langsung dipinjamkan ke klub kasta bawah, Northampton untuk menambah jam terbangnya dan adaptasi dengan sepakbola Inggris. Bukan hanya dia saja yang dipinjamkan demi mendapatkan menit bermain, nama-nama seperti Ben Woodburn dan Tobias Svendsen pun dipinjamkan ke klub divisi bawah.

Tyrell Malacia
Daftar Transfer Lengkap Liverpool

 Akankah tren positif Liverpool dapat terus berlanjut hingga musim ini berakhir? Dapatkah The Reds bersaing di tiga kompetisi yang masih diikuti? Menarik untuk ditunggu, nantikan kelanjutannya pada tulisan selanjutnya.

See You Soon...

Jumat, 18 Agustus 2017

Liverpool Career Episode 2: Half Season


 Premier League musim 2016/2017 mulai bergulir, Liverpool akan menjalani partai pembuka melawan Crystal Palace di depan publik Anfield. Liverpool menguasai pertandingan dengan total penguasaan bola sebesar 58% dan 15 kali total tembakan, namun The Reds hanya mampu unggul dengan skor tipis 2-1. Sempat tertinggal lewat gol Wilfried Zaha pada menit ke-23, Liverpool berhasil menyamakan kedudukan berkat gol yang dicetak pemain muda Divock Origi pada babak kedua, dan akhirnya Liverpool berhasil unggul lewat gol bunuh diri yang dilakukan oleh Scott Dann.


 Sementara itu di ajang Champions League, Liverpool harus laga Playoff terakhir sebelum masuk ke fase grup. Liverpool akan menjamu Young Boys di kandang sendiri terlebih dahulu. The Reds berhasil "mencukur" wakil Switzerland dengan skor yang cukup telak 4-0. Pada pertandingan ini striker andalan Liverpool, Daniel Sturridge berhasil mencetak hattrick dan 1 gol lainnya diciptakan oleh Philippe Coutinho. Pada leg kedua yang berlangsung di Switzerland, keadaan tidak begitu bersahabat bagi Liverpool. Menguasai jalannya pertandingan dengan total penguasaan bola sebesar 56%, The Reds harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-65 karena Georginio Wijnaldum diusir dari lapangan karena mendapatkan kartu kuning kedua. Dan akhirnya pada menit-menit akhir pertandingan Young Boys berhasil mencetak gol lewat seorang Guillaume Hoarau. Skor 1-0 untuk keunggulan Young Boys pun bertahan sampai akhir pertandingan. Namun, Liverpool berhak melaju ke fase grup karena unggul agregat 4-1. Pada pengundian grup, Liverpool mendapatkan lawan yang cukup merata di Grup D. Grup itu berisikan tim besar asal Spanyol, Atletico Madrid, raksasa Portugal, SL Benfica, dan kuda hitam dari Prancis, OGC Nice. Dengan target lolos grup, nampaknya saya cukup percaya diri akan lolos dari grup ini.



 Bursa Transfer musim panas setelah berakhir, dan Liverpool mendatangkan 2 pemain untuk mengisi skuad utama, yaitu Suso dan ter Stegen. Liverpool juga mendatangkan 2 pemain untuk mengisi skuad junior, yaitu kiper Marian Prinz yang didatangkan dari Bayer Leverkusen dan gelandang serang muda asal Tottenham Hotspurs, Marcus Edwards. Keduanya diproyeksikan untuk masuk skuad utama Liverpool pada masa yang akan datang. Liverpool juga menjual beberapa pemain yang sekiranya tidak masuk dalam skema tim saya, yaitu Adam Bogdan dan Ragnar Klavan, The Reds juga melepas kiper utama, Simon Mignolet ke Aston Villa karena efek dari kedatangan kiper baru, ter Stegen. Liverpool juga meminjamkan beberapa pemainnya seperti Lazar Markovic, Danny Ings, Marko Grujic dan Jon Flanagan. Mereka dipinjamkan supaya mendapatkan kesempatan bermain yang lebih besar dan diharapkan dapat menembus skuad utama Liverpool pada musim depan.

Marian Prinz
Marcus Edwards


Daftar Lengkap Transfer Musim Panas Liverpool

 Singkat cerita memasuki akhir tahun 2016, Liverpool berhasil bertengger di posisi kedua Premier League di bawah Manchester City. Sementara di Champions League, Liverpool berhasil lolos dari Grup D sebagai Runner Up, Liverpool berhasil lolos bersama Atletico Madrid yang berhasil menjadi juara grup. Di babak selanjutnya Liverpool akan menghadapi wakil dari Rusia, Spartak Moscow. Di ajang Piala Liga pun The Reds berhasil masuk ke babak semifinal dan akan menghadapi West Ham.




 Penyerang andalan Liverpool, Daniel Sturridge menjadi pencetak gol terbanyak klub musim ini, setidaknya sampai akhir tahun. Sejauh ini, Sturridge berhasil mencetak 18 gol di semua ajang. Ia berhasil tampil konsisten dan terhindar dari cedera yang biasa menderanya. Sementara Wonderkid asal Belgia, Divock Origi berhasil meraih gelar European Golden Boy tahun ini. Penampilan Phillipe Coutinho pun tak kalah menawan, ia berhasil mencetak 2 gol dan menyumbang 6 assist untuk Liverpool di ajang Premier League sejauh ini. Dan berkat performa apiknya ini pula yang membuat dia diminati oleh manajer Manchester City, Pep Guardiola.


 Dan berkat hasil yang cukup impresif Liverpool sejauh ini, saya pun disodori proposal perpanjangan kontrak. Tanpa pikir panjang saya pun langsung menyetujui proposal itu dan akan terus berada di Kota Pelabuhan ini hingga tahun 2019. Dan saya pun memiliki permintaan untuk memperbaiki Training Facilities dan Youth Facilities. Ini akan memberikan dampak yang cukup signifikan untuk perkembangan klub juga. 




Akan seperti apakah performa Liverpool hingga akhir musim nanti? Patut ditunggu. Dengan Transfer Budget yang hanya tinggal sedikit, apakah akan ada tambahan pemain pada bursa transfer musim dingin? Tunggu saja pada tulisan berikutnya.

See You...

Senin, 07 Agustus 2017

Liverpool Career Episode 1: Pre-Season


 Awal kisah saya menjalani hari pertama saya sebagai manajer Liverpool, saya bertemu dengan Chairman klub, Thomas ”Tom” Werner. Saat itu beliau menjelaskan tentang filosofi yang dianut Liverpool, dan kebetulan filosofi yang mereka gunakan sama seperti filosofi yang saya anut. Liverpool akan memainkan sepakbola yang berfaham menyerang dan mengandalkan ball possesion. Kami juga akan membeli pemain muda berbakat dari klub lain untuk invest skuad di masa mendatang, tidak lupa pula kami akan mengembangkan pemain – pemain dari akademi kami sendiri.


 Hal pertama yang saya lakukan sebagai manajer The Reds adalah saya melihat kemampuan para staff pelatih saya, dan disini saya melakukan beberapa perombakan pada jajaran staff klub. Saya mendatangkan nama seperti Walter Sabatini yang sempat dikenal sebagai juru transfer klub AS Roma menjadi bagian dari staff saya. Beliau akan mengisi pos sebagai Director of Football di Liverpool. Saya juga mendatangkan Roberto Samaden dari Internazionale Milan sebagai Head of Youth Development di Liverpool. Dan ada beberapa nama lagi yang saya datangkan sebagai jajaran staff lainnya. Namun saya juga tetap mempertahankan beberapa nama jajaran staff lamadi Liverpool, salah satunya Asisten Manajer Zeljko Buvac yang merupakan orang kepercayaan pelatih Liverpool sebelumnya, Jurgen Klopp.

 



 Setelah itu saya melihat daftar pemain yang akan saya latih musim ini, kebanyakan dari mereka adalah muka lama, beberapa ada yang baru kembali dari masa pinjaman dan ada pula pemain baru yang telah diboyong oleh manajer sebelumnya, mereka adalah Andrew Robertson, yang akan mengisi atau melapis posisi bek sayap kiri, Dominic Solanke, dia didatangkan untuk investasi jangka panjang klub, dan yang terakhir, pembelian termahal Liverpool, Mohamed Salah, dia bersama Saido Mane akanmenjadi pelari kencang saya disisi sayap. Pembelian mereka bertiga saya rasa cukup tepat, karena akan menambal kelemahan skuad pada musim lalu, mereka juga masih muda dan sepertinya akan memiliki masa depan yang cemerlang.

   



 Para petinggi klub memberikan target untuk dicapai musim ini, di ajang Premier League saya diberikan target minimal masuk ke play off Europa League, itu berarti saya harus membawa Liverpool minimal ada di posisi 7 besar musim ini. Pada ajang FA Cup nampaknya para petinggi sangat percaya diri sekali, mereka mencanangkan target Liverpool masuk final FA Cup musim ini. Dan yang terakhir, musim ini Liverpool akan kembali ke pentas tertinggi klub - klub eropa, yaitu Champions League. Mereka berharap saya bisa membawa The Reds minimal lolos dari grup. Dan para petinggi pun memberikan saya 60 juta Poundsterling untuk dana transfer.



 Untuk bentuk formasi, saya memilih menggunakan formasi 4-2-3-1 wide. Saya memilih bentuk formasi ini karena menurut saya pemain yang dimiliki Liverpool mumpuni untuk menggunakan formasi ini. Dengan formasi ini saya menerapkan umpan umpan pendek cepat serta memanfaatkan kedua flank. Jadi para bek sayap saya tidak hanya memiliki kemampuan defence yang baik, tapi mereka juga harus mampu membantu serangan dan memiliki kemampuan crossing yang baik pula.


 Sebelum musim dimulai sebuah "Rumah Judi" memberikan prediksi mereka tentang kandidat juara Premier League, Manchester City yang dilatih Pep Guardiola menempati peringkat teratas menurut perkiraan mereka. Di bawahnya ada Arsenal, Chelsea, dan Manchester United. Sedangkan Liverpool diprediksi akan menempati peringkat ke-5. Cukup masuk akal karena saya masih baru melatih di Premier League dan juga sesuai dengan keinginan petinggi The Reds yang mematok target minimal masuk kualifikasi Europa League.


 Liverpool juga akan menjalani Playoff Champions League karena berhasil finish di posisi empat besar di musim sebelumnya. Setelah pengundian, Liverpool dipastikan akan bertemu dengan wakil dari Switzerland, Young Boys. Leg pertama akan berlangsung di Anfield dan berikutnya pasukan The Reds akan terbang ke Switzerland.


 Pre-Season Liverpool berjalan dengan lancar, The Reds berhasil menyapu bersih semua pertandingan yang dimainkan. Kebanyakan lawan yang dihadapi Liverpool memang tim - tim yang notabene berada di bawah kami tapi Liverpool juga menghadapi lawan yang sepadan, seperti AS Roma dan tim favorit saya, AC Milan. Dan The Reds berhasil menang dengan skor yang cukup meyakinkan.


 Soal transfer pemain, sejauh ini saya mendatangkan pemain - pemain muda untuk mengisi skuad u-23 dan u-18 kami. Untuk tim utama baru dua pemain yang didatangkan ke Anfield Stadium. Pemain pertama yang saya datangkan adalah "Si Anak Hilang", Jesus Joaquin Fernandez Saez de la Torre atau biasa dipanggil Suso. Suso kembali ke Anfield Stadium setalah saya menebus mahar sebesar 30 juta Pounds, dengan riincian cash 20 juta Poundsterling dan 10juta Poundsterling dicicil selama satu musim. Suso akan bergantian dengan Mohamed Salah mengisi pos sayap kanan Liverpool. Pemain berikutnya yang saya datangkan adalah Marc-Andre ter Stegen. Dia ditebus dari Barcelona dengan biaya 25 juta Poundsterling dan bonus yang mencapai 10 juta Poundsterling. Saya sadar posisi Penjaga Gawang menjadi masalah utama Liverpool dalam beberapa musim terakhir. Dengan kedatangannya, posisi dari Simon Mignolet akan terancam dan saya berencana untuk menjualnya.


 Saya berharap dengan kedatangan pemain - pemain baru, Liverpool dapat menjalani semua kompetisi yang diikuti. Saya rasa cukup untuk Pre-Season ini, nantikan tulisan saya berikutnya setelah Musim 2016/2017 dimulai.

 See You...

Kamis, 03 Agustus 2017

Football Manager 2017 Liverpool Career: Prolog

 Setelah sekian lama tidak menulis di Blog, akhirnya sekarang saya memberanikan diri lagi untuk kembali menulis disini. Dan tetap, saya akan menulis tentang karir saya di game Football Manager. Tentu saja saya akan memainkan seri dari game Football Manager yang terbaru yaitu Football Manager 2017. Sebenarnya saya sudah memiliki beberapa save-an game yang sudah saya mainkan, namun karena saya mempunyai keinginan untuk menulis di Blog ini maka saya membuat save-an baru. 
 Saya memutuskan akan melatih salah satu klub paling legendaris dan paling sukses di ranah Britania Raya. Yap, saya akan melatih Liverpool F.C. Pemegang 18 gelar Liga Inggris, 5 trophy Liga Champions, 7 Piala FA serta 7 Piala Liga. Klub yang bermarkas di Anfield Stadium ini akan merayakan hari jadinya yang ke-125 pada Tahun 2017.

 Klub ini memiliki slogan You'll Never Walk Alone yang juga menjadi tembang dari grup Gerry and The Pacemakers. Dan suporter The Reds pun tak henti-hentinya menyanyikan lagu ini pada saat di dalam stadion. Liverpool mempunyai beberapa legenda klub seperti Kenny Dalglish, Bill Shankly, Bob Paisley, Ian Rush, Jamie Carragher, dan The One and Only Steven Gerrard.


Salah satu pencapaian terbaik Gerrard, membawa Liverpool
 menjuarai Liga Champions pada Tahun 2005.

 Tapi sekarang prestasi The Reds sedang mengalami penurunan. Terakhir kali mereka meraih gelar yaitu pada Musim 2011-2012, dan itu hanyalah gelar Piala Liga.
 Jadi akan seperti apakah perjalanan karir melatih saya bersama Liverpool? Bisakah saya membawa The Reds kembali ke masa kejayaan nya? Kita tunggu saja, dan nantikan pada Episode Selanjutnya.

See You...

Kamis, 22 Agustus 2013

Football Manager 2013 Career: Benfica (Season 2)

  Assalamualaikum Wr. Wb, kali ini saya akan melanjutkan tentang pembahasan karir kepelatihan saya menggunakan Benfica. Kali ini saya akan membahas musim kedua saya bersama Benfica. Seperti biasa pada saat awal musim saya membenahi skuad saya terlebih dulu sebelum memasuki musim baru. Pada saat Transfer Window dibuka saya langsung bergegas mencari pemain baru untuk menambal "lubang" yang ada pada skuad saya. Lini pertahanan nampaknya menjadi fokus utama saya kali ini, maka dari itu saya mencoba mendatangkan bek-bek yang mumpuni. Selain itu lini tengah juga menjadi fokus saya berikutnya, dan inilah daftar lengkap belanja saya pada musim kedua ini:

Filip Djuricic


Gelandang serang asal Serbia berusia 21 tahun ini memang sudah dibeli secara otomatis oleh Benfica dari jauh-jauh hari. Dan saya pikir dia bagus untuk mengisi lini tengah saya bergantian dengan Wolff Eikrem.

Ulrik Yttergård Jenssen


Playmaker belia berusia 17 tahun ini saya beli dari Lyon dengan mahar 5 juta Dollar, Jenssen saya proyeksikan untuk mengisi lini tengah Benfica pada musim-musim berikutnya. Makanya saya masukkan dia ke skuad U19 terlebih dahulu.

Nicolas Tagliafico


Bek kiri 21 tahun asal Argentina ini saya beli untuk mengisi pos bek kiri saya yang ditinggal oleh beberapa pemain sebelumnya. Crossing dan Long Throw adalah senjata andalannya, dia mampu bertahan dan ikut membantu serangan dengan baik.

Agustin Allione


Winger kanan berusia 18 tahun ini juga saya proyeksikan untuk beberapa tahun ke depan, dia saya tempatkan di skuad U19.

Stefan De Vrij


Bek tengah 21 tahun ini saya beli dari Feyenoord sebesar 18 juta Dollar, dia merupakan pembelian termahal saya musim ini. Namun melihat kemampuannya nampaknya saya tak akan menyesal mengeluarkan uang segitu.

Marko Marin


Karirnya di Chelsea tidak begitu bagus, dia kalah bersaing dan tidak mendapatkan kesempatan bermain yang banyak. Makanya saya membeli dia dengan harga 12 juta Dollar, dia akan mengisi sayap kanan saya bergantian dengan Eduardo Salvio.

Thiago Casasola


Bek tengah berusia 18 tahun ini juga saya plot untuk mengisi lini belakang saya di masa depan. Dengan uang sebesar 4,2 juta Dollar saya tebus dia dari klub lamanya, Boca Junior.
Selain mereka ada 2 pemain regen yang saya beli untuk mengisi skuad U19 saya, dan akan masuk tim inti suatu saat nanti. Dan inilah daftar transfer saya musim ini selengkapnya:
















Markus Helenius pun harus saya jual karena dia tak mampu bersaing di lini depan saya. Dan seperti biasa, saya masih menggunakan klausul Monthly Instalment untuk membeli pemain.

Di awal musim saya sempat terseok-seok, namun beberapa pertandingan berikutnya saya kembali ke papan atas. Oscar Cardozo dan Pierre-Emerick Aubameyang adalah pemain yang paling bersinar di musim ini. Duet mereka di lini depan sangat meyakinkan dan mematikan, dan mereka berdua ada di daftar pemuncak top skor di akhir musim. Ini adalah salah satu penampilan terbaik Oscar Cardozo pada musim ini:


Namun di pentas Liga Champions saya masih belum bisa menampilkan penampilan terbaik, Benfica tidak berhasil lolos dari fase grup dan harus bermain di Euro Cup. Di Euro Cup pun saya harus terhenti di tangan Tottenham Hotspurs setelah sebelumnya saya sempat mengalahkan Lille. Dan pada akhirnya Tottenham menjadi juara Euro Cup.






























Penampilan di liga domestik pun mulai menurun, dan saya hanya finish di peringkat kedua setelah FC Porto. Namun saya masih mendapatkan gelar League Cup, gelar kedua saya musim ini setelah gelar Comunnity Shield nya Portugal. Di liga Benfica merupakan klub tersubur sepanjang musim dengan mengemas 101 gol dan kemasukkan sebanyak 26 kali. Dan banyak pemain saya yang mendapatkan gelar individual, seperti top skor, pemain terbaik, dll.

















































































Oscar Cardozo, Pierre-Emerick Aubameyang, dan Stefan De Vrij menjadi pemain yang paling menonjol pada musim kedua ini.
  Namun saya kecewa karena penampilan mereka belum mampu membawa Benfica menjuarai Liga Portugal. Dan saya pun mulai berpikir untuk pindah mencari tantangan baru di negara lain, saya merasa gagal di musim kedua ini padahal pemain-pemain saya telah menunjukkan penampilan yang sangat impresif. Dan Liga Jerman pun nampaknya menjadi tujuan saya selanjutnya.

















  Dan perjalanan karir melatih saya pun mulai merambah ke ranah Jerman, dengan melatih Bayer 04 Leverkusen. Akan seperti apa perjalanan karir saya di negeri Panser tersebut? Saya akan membahasnya di tulisan saya berikutnya. 

Wassalamualaikum Wr. Wb